IDUL ADHA DIMAKNAI WBP LAPAS I MALANG SEBAGAI MANIFESTASI KECINTAAN
DAN KETAKWAAN
Foto Team Creative 2018
Wartapas
Klas I Malang, Sejak Pemerintah melalui Kementerian
Agama selesai menggelar sidang isbat penentuan 10 Dzulhijjah 1439 H, hingga
akhirnya diputuskan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijah 1439. H jatuh pada
hari Rabu 22 Agustus 2018.
Gema takbir tengah berkumandang diseantero Negeri tak
luput di Lapas Klas I malang sejak tadi malam. Semarak takbir yang
diselenggarakan Lapas Klas I Malang ini dipusatkan di Masjid At-Taubah Lapas
Klas I Malang, Selasa malam (21/08/2018).
Bapak Farid Djunaedi selaku Kepala lembaga Pemasyarakatan
Klas I malang beserta para Staf anggota dan juga CPNS tampak hadir
ditengah-tengah Warga Binaaan pemasyarakatan yang berbondong-bondong melaksanakan Shalat Idul
Adha yang berpusat di Masjid At-Taubah, bahkan sampai dilapangan futsal depan
pasantren lapas Klas I malang, Rabu pagi (22/8/2018).
Usai menjalankan sholat berjamaah, seluruh warga binaan
pemasyarakatan dan petugas pemasyarakatan saling bersalam-salaman.
"Diharapkan semua yang hadir disini dapat bersatu padu baik warga binaan
maupun petugasnya dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban Lembaga
Pemasyarakatan Klas I Malang.
Hari Raya Idul Adha ini sebagai ajang silaturrahim antara
warga binaan pemasyarakatan dengan para petugas, mereka yang hadir mengikuti
sholat idul adha nampak kompak bertakbir mengangungkan asma Allah SWT.
Ustd. Zainuri Dalam Khotbahnya menyampaikan, hari raya
Idul Adha ini merupakan suatu bentuk manifestasi kecintaan dan keimanan kita
sebagai umat muslim kepada Allah SWT. "Ia mengatakan perintah kurban yang
ada dalam pelaksanaan hari raya Idul Adha memberikan pelajaran bagi kita
untuk mengorbankan apa yang dicintai, sebagaimana yang telah dilakukan oleh
Nabi Ibrahim, AS untuk mengkurbankan anaknya,” Ucap Ust Zainuri Dalam Khutbahnya.
Kegiatan peringatan Hari Raya Idul Adha di Lapas Klas I
Malang ini merupakan kegiatan rutin tiap tahunnya sebagai bentuk rasa syukur
pada Sang Kholiq. Tidak hanya petugas yang melaksanakan kurban tetapi warga
binaan yang mampu juga di anjurkan untuk berkurban.
Setelah pelaksanaan sholat Idul Adha Bpk. Farid Selaku
Kalapas dengan didampingi oleh pejabat struktural menyaksikan pemotongan hewan
kurban yang dilaksanakan di Lapas Klas I malang, dalam sambutan beliau sebelum
penyembelihan hewan kurban menerangkan bahwasannya hari raya Idul kurban ini
adalah refleksi yang paling tinggi dalam jiwa dan kehidupan, tentang keimanan
Nabiyulah Ibrahim dan Putranya Ismail As. Beliau juga mengajak untuk senantiasa
kembali pada Fitrah dan keimanan pada Tuhan yang maha Esa Ucap beliau pada
sambutannya.
Pada hari raya Idul Adha ini Lapas Klas I malang
mendapatkan 4 ekor sapi dan 15 kambing, sebagian dari warga binaanpun turut
serta dalam penyembelihan hewan kurban tersebut, Sebut saja Syamsul Hadi 49
tahun penghuni blok pesantren yang masuk Lapas ini 2017 lalu, tak canggung
memegang 4 ekor sapi dan 15 kambing dengan dibantu para petugas dan Warga
binaan di area dapur Lapas Klas I malang, Rabu (22/8/2018). Dengan
cekatan, WBP dengan kasus pembunuhan ini turut serta menyembelih keempat ekor
sapi dan 15 ekor kambing, Idul Adha
tahun ini menjadi momen kedua bagi Syamsul, warga Binaan yang menjalani masa
hukuman di sini atas kasus pembunuhan.
Makna Idul Adha bagi dia adalah bisa
membantu menyembelih hewan kurban di Lapas. Ia menyadari orang hidup itu
memiliki kelebihan dan kekuranganya masing-masing.
Bagi dia, ia memiliki kekurangan karena pernah salah
jalan dan terlibat dalam kasus kriminal. Namun, saat momen seperti ini dia
lebih percaya diri karena memiliki kelebihan.
"Meski narapidana, saya bisa membantu untuk
sesama," ujarnya.
Video lengkapnya Klik Disini
Dari Lapas Klas I malang Team Creative
Wartapas melaporkan.
No comments:
Write comments