Recent

Photography

Monday, July 2, 2018

USTAD WIJAYANTO HADIRI PENGAJIAN DI LAPAS KLAS I MALANG

USTAD WIJAYANTO HADIRI PENGAJIAN DI LAPAS KLAS I MALANG
Foto Team Creative Juni 2018
        Dalam Rangka Halal bihalal Lapas klas I Malang dan dengan berlalunya bulan suci Ramadan yang sebulan penuh kita melaksanakan ibadah puasa, serta dilanjutkan dengan kunjungan silaturahmi selama sepekan, Momentum Idul Fitri banyak dimanfaatkan oleh seluruh umat muslim untuk melaksanakan halal bi halal, tidak terkecuali semua yang ada di Lapas ini,
Pelaksanaan pengajian akbar dalam rangka halal bi halal ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 29 Juni 2018, pada pukul 13.00 s/d selesai, di Masjid At Taubah Lapas klas I Malang.
Kalapas Klas I Malang, Bapak Farid Junaidi dalam kegiatan Pengajian Akbar di Pondok Pesantren At Taubah Lapas klas I Malang menghadirkan penceramah dari Jakarta Ustad WIJAYANTO, dan mengundang beberapa Tokoh Agama dan Ulama se-Kota Malang, peserta pengajian diikuti oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan dan santri Ponpes At Taubah Lapas klas I Malang.
        Bpk. Farid Junaidy, melalui Kabid Pembinaan Bpk Syukron Hamdani Dalam acara  memperingati Halal bihalal dengan menggelar Pengajian Akbar di Masjid At Taubah Lapas klas I Malang dengan menghadirkan Ustad Wijayanto sebagai pembicara.  Acara ini berjalan dengan lancar dan seluruh WBP dan para santri Ponpes At Taubah Lapas klas I Malang juga mengikuti pengajian tersebut dengan penuh antusias dan khidmad.
Ditengah tengah sambutan Bpk. Farid,  Beliau Mengangkat tema evaluasi pelaksanaan puasa ramadhan 1439 H/2018 M", dengan tujuan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, memupuk rasa cinta kepada Rasulullah SAW untuk ikhtiar bersama kita ikuti keteladanan Akhlakul karimah Rasulullah dan menjadikan WBP Lapas klas I Malang  yang semakin bertambah keimanan, religius dan berpotensi dalam masyarakat  beliau juga menghimbau kepada seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan untuk senantiasa mendekatkan diri pada sang kholiq, berusaha untuk menjadi yang lebih baik dan selalu menjaga lisan dan perbuatan, karena dari lisanlah awal dari kebaikan dan keburukan, tegas beliau pada seluruh warga binaan pemasyarakatan yang hadir.
     Ustad Wijayanto dalam pengajiannya didepan WBP dan para santri Ponpes At Taubah menyampaikan pentingnya manusia mengingat kematian. Karena kematian pasti menghampiri siapa saja tidak peduli usianya sudah tua atupun muda, walaupun kebanyakan kematian sering menghantui mereka yang masih remaja. Karena tak jarang dari remaja mengalami banyak masalah dan musibah hingga berujung pada kematian, paparnya.

    “Kematian bukan soal usia dan sakit karena banyak juga yang mati tidak sedang mengalami sakit. Kematian juga telah meleburkan nama sesorang menjadi sama yaitu disebut jenazah. Kematian juga akan meninggalkan kita pada hal yang dicintainya seperi suami, istri, rumah mewah dan harta benda yang dimillikinya. Ustadz Wijayanto juga mengingatkan bahwa kematian tidak bisa diprediksi atupun diramal oleh siapapun.
Kematian adalah keniscayaan dalam hidup sehingga kita dituntut untuk dapat membawa kita pada sifat positif :
1. Meningkatkan keimanan dalam beribadah, sehingga terwujud kesadaran dalam diri.
2. Kesadaran bertobat, menjadikan terpeliharanya dari penyakit hati.
3. Mencari ketenangan diri untuk mencapai kualitas keimanan pribadi.
4. Jangan jadikan dirimu cenderung pada nafsu, maka dunia akan membelokkanmu.
Dengan pembinaan kerohanian seperti inilah Warga Binaan pemasyarakatan di lapas Klas I Malang mampu menjadi sosok religius dan menjadi lebih baik dari sebelumnya, terbukti dari Ponpes At-Taubah inilah muncul ustad-ustad pengajar ilmu Al-Quran, Dai, pelantun sholawat nabi, Qori Al-Quran dan bahkan penghafal Al-Quran yang tak kalah dari ponpes di luar lapas.

                                                                            Dari Lapas Klas I Malang Team Creative Wartapas Melaporkan.

No comments:
Write comments